Terletak di lereng Alpen utara Lugano, rumah ini ditandai dengan arsitektur volumetrik yang muncul dari daerah ini dan mengikuti kontur alami tanah. Its volume dibangun memeluk tanah dalam urutan organik dan fasih ruang, masing-masing berhubungan satu sama lain dan pemandangan sekitarnya. Dalam rangka untuk berkomunikasi identitas dan bahasa kepada penduduk, proyek ini memiliki bentuk yang kuat dan tepat, jelas diidentifikasi struktur geometris yang terorganisir delimits perkembangan ruang. Diukir dalam geometri persegi yang jelas, ruang-ruang memenuhi lereng dan memperluas dalam spiral, gerakan fasih yang terus mengubah persepsi ruang dan hubungannya dengan eksterior, yang menawarkan pemandangan panorama yang mencolok di pedalaman dan Danau Lugano.
Rumah, berlokasi di 30 derajat kemiringan menghadap selatan, adalah sebidang tanah terakhir yang buildable sebelum pertemuan batas-batas hutan yang berdekatan melanggar. Bentuk-bentuk sudut yang kuat rumah berarti menjadi penanda, mengumumkan akhir dari zona urban dan awal kayu yang berdekatan. Tiga lantai utama rumah telah ditetapkan pada plot di tingkat bergeser dalam rangka memenuhi tingkat koresponden situs yang ada. Ini menawarkan hubungan langsung ke luar dari semua bagian rumah di semua tingkatan. Tujuan proyek adalah untuk memastikan kesinambungan visual antara ruang internal dan eksternal tetapi terlebih lagi, untuk memperluas ruang yang melampaui batas-batas fisik dan menjadi pemandangan sekitarnya, 'pinjaman' lansekap dan memproyeksikan ide ruang melampaui batas materialnya.
Suksesi ruang dan bermain persepsi di rumah adalah ide-ide berasal dari prinsip-prinsip dari taman Jepang. Dengan desain mereka dan sifat mereka, taman Jepang menawarkan berbagai tingkat kesadaran dan tanggap terhadap ruang dengan menawarkan suatu urutan pengalaman dari pemandangan yang berbeda. Seperti di taman, organisasi ruang di rumah itu kental namun berkelanjutan dan dimaksudkan untuk mengambil pengalaman berada di luar rumah skala domestik berakar dan tertutup.
Rumah, berlokasi di 30 derajat kemiringan menghadap selatan, adalah sebidang tanah terakhir yang buildable sebelum pertemuan batas-batas hutan yang berdekatan melanggar. Bentuk-bentuk sudut yang kuat rumah berarti menjadi penanda, mengumumkan akhir dari zona urban dan awal kayu yang berdekatan. Tiga lantai utama rumah telah ditetapkan pada plot di tingkat bergeser dalam rangka memenuhi tingkat koresponden situs yang ada. Ini menawarkan hubungan langsung ke luar dari semua bagian rumah di semua tingkatan. Tujuan proyek adalah untuk memastikan kesinambungan visual antara ruang internal dan eksternal tetapi terlebih lagi, untuk memperluas ruang yang melampaui batas-batas fisik dan menjadi pemandangan sekitarnya, 'pinjaman' lansekap dan memproyeksikan ide ruang melampaui batas materialnya.
Suksesi ruang dan bermain persepsi di rumah adalah ide-ide berasal dari prinsip-prinsip dari taman Jepang. Dengan desain mereka dan sifat mereka, taman Jepang menawarkan berbagai tingkat kesadaran dan tanggap terhadap ruang dengan menawarkan suatu urutan pengalaman dari pemandangan yang berbeda. Seperti di taman, organisasi ruang di rumah itu kental namun berkelanjutan dan dimaksudkan untuk mengambil pengalaman berada di luar rumah skala domestik berakar dan tertutup.
0 komentar:
Post a Comment